Skip to main content

KAUM MISKIN URBAN ?

KEBANGKITAN KAUM MISKIN URBAN
(Eksis adalah kita, ujar mereka)
Oleh: M.Zamharil AR

Pernah dengar yang namanya kaum miskin urban ? Kalau kalian sempat membaca tulisan Gayatri Jayaraman, Kaum miskin urban kerap ditujukan kepada mereka para generasi muda yang rela menahan lapar, menghabiskan seluruh pendapatannya demi sebuah eksistensi belaka dengan nongkrong di tempat-tempat ngehits dan bisa diposting di social media, dan tentunya kaum tersebut akan mendapatkan kepuasan tersendiri selesai apa yang mereka kerjakan di lihat oleh banyak orang.
Gayatri menulis cerita kaum miskin urban berdasarkan observasinya di India, jangan salah, untuk mengetahui aktifitas mereka kita tidak perlu jauh jauh muncul ke india, karna di Indonesia pun kita sudah menemukan gejolak kaum miskin urban, bahkan di berbagi belahan Negara manapun. Munculnya fenomena anak anak muda kere yang penting eksis itu faktanya sudah muncul di kota kota di Indonesia, kalian tentunya pernah menemui segerombolan anak muda baik sarjana muda, mahasiswa maupun para siswa sekolah yang kerap nongkrong di café-café atau tempat-tempat mahal. Di sebut mahal karna kisaran duit yang di butuhkan sekali keluar mencapai ratusan ribu hanya untuk satu porsi makan minum.
Kaum miskin urban, tergolong kaum yang memaksakan keinginan dari pada kebutuhan, gengsi sudah pasti factor utama. Yang menjadi permasalahan mendasar, adalah bagaimana cara sudut logika mereka dalam menjalani itu semua? Memaksakan keadaan dengan hal yang tidak penting dan merusak mental remaja mereka.
Jadi seperti itulah mereka generasi milenial modernitas yang ingin dianggap kekinian. Gadget yang mahal seperti iPhone, MacBook, GoPro atau kamera Mirrorless keluaran terbaru adalah hal wajib bagi mereka. Namun kaum miskin urban ini punya beragam hal yang bisa bikin kamu merasa miris dan kaget melihatnya. Miris, tapi itulah yang terjadi dewasa ini.

Barang mewah yang kredit

Pada dasarnya manusia sendiri mengandung unsur sisi ketidak puasan dalam memiliki barang ataupun kekuasaan batin, terutama pada era era kekinian, dan remaja adalah salah satu sasaran era kekinian tersebut.
siapa sih yang tidak pingin memiliki bawang mewah ? entah kendaraan, gadget, kamera dll.  Beruntung kalau orangtuamu serba kecukupan dan mampu memenuhi segala keinginanmu. Namun bagi mereka yang baru lulus sarjana atau sekolah, itu semua sudah menjelma menjadi sebuah hak dan kewajiban yang perlu di penuhi, bias juga symbol yang juga simbol kesuksesan kita yang di lihat orang lain. Yang jadi persoalan, adalah kaum urban ini terkadang tak sadar jika gaji mereka hanya habis buat membayar barang kredit yang di kredit. Memang memiliki kendaraan mewah adalah cita-cita hamper semua orang, akan tetapi kembali pada pokok fungsinya masing masing, jika hanya untuk menjadi pertunjukan semata maka apa yang sedang mereka dapatkan ? gadget sendiri sudah penting bagi semua orang, karna itu adalah sarana komunikasi termudah dalam proses kehidupan kita, akan tetapi kembali ke point awal bahwa barang mewah yang menyiksa kita maka itu lebih berbahaya dan cenderung tidak ada gunanya.

Sosok Panutan Yang Keliru
Melihat gemerlapnya dunia masa kini membuat kaum miskin urban semakin kegirangan, padahal apa yang di lihatnya belum tentu pas porsinya buat mereka. Pada dasarnya selera manusia bias di arahkan, dalam artian segala sesuatu yang di lihat akan mempengaruhi sikologis manusia untuk cenderung terhanyut dalam objek tersebut, tanpa berfikir panjang mereka akan segera menirunya dengan secepat cepatnya biar serasa kekinian.Ini lah yang di sebut panutan keliru, karna seharusnya mereka meniru sosok panutan yang mampu mempengaruhi gaya hidup lebih sehat dan tidak bung buang duit.

Budaya latah dan gagap

Pengertian gagap dan latah dalam tulisan ini adalah bahwa gaya meniru hal terbaru sudah menjadi kebiasaan buruk, walaupun sebenarnya meniru adalah hal paling mendasar ketika kita mau berkembang, akan tetapi terlalu meniru juga tidak baik.
Permasalahan mendasar kaum miskin urban dalam budaya latah ini menjadi awal utama menyebarnya kaum miskin urban yang lain juga, seperti siswa siswa sekolah, cukup miris melihatnya.


Dari sini kita bias menilai bahwa kemajuan zaman saat ini sudah mampu mempengaruhi lingkungan kita, oleh karna itu, menjaga diri dengan intelektualitas yang maju akan membimbing kita ke peradaban yang lebih baik, walaupun bagaimanapun juga kaum miskin urban tetaplah saudara kita, kesadaran dan bimbingan dari kitalah yang mampu menyadarkan dunianya.
Tetap menjadi diri sendiri ntanpa kiblat yang salah adalah cara yang benar dalam menjalni dunia se gemerlap ini.
(catatan si doel)




Comments

Popular posts from this blog

Tersudut Dalam Ruang Yang Terang

Bila terang itu datang Terasa panas dan menyilaukan Meski sudah berusaha menghindar Cahayanya makin buas menerkam Melawannya jadi sia-sia Tersudut dalam ruang yang terang Menjadi kenyataan Meski cemberut dengan keadaan Kenapa hitam yang selalu hina Kenapa putih yang selalu mulia Apakah ini yang di sebut Pengalaman adalah guru yang paling bangsat

Kesaktian Desa || antara Aku & Desaku || Literasi

Mempertahankan kesaktian desa, Dengan membangun budaya literasi sebagai perwujudan Masyarakat yang berkarakter N asionalis, D emokratis dan A gamis. Oleh: M.Zamharil AR Sebagai putra daerah, tentunya membangun desa yang idaman sudah menjadi sebuah keharusan, akan tetapi membuat sebuah perubahan tidak hanya di cukupkan dengan niat dan logika saja, perlu strategi yang mapan serta keterlibatan masyarakat local beserta pemerintah desa tersebut. Desa sendiri merupakan salah satu bagian administratif yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan urusan terkait dengan pemerintahan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai sistem administrasi di bawah keluharan, peran p...

Makanan dan Minuman Desa Paciran Yang Terkenal

Makanan dan Minuman desa Paciran  Yang Terkenal - Paciran merupakan sebuah desa di kabupaten Lamongan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Secara geografisnya Desa Paciran ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Panceng Gresik, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Solokuro dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brondong, desa Paciran ini bisa di katakan sentra pariwisata dari kabupaten Lamongan, karena di daerah ini terdapat banyak objek pariwisata. Anda bisa lihat threadnya tentang objek pariwisata di daerah Lamongan   disini , sesuai dengan judul diatas thread ini membahas tentang Paciran Yang Terkenal dengan Makanan dan Minuman Khas Paciran. Mengenai makanan dan minuman khas yang ada di desa Paciran ini, yang sudah di kenal meluas di sepanjang daerah Pantura  adalah Legen, Enthal (siwalan), Dawet Enthal dan Jumbrek. Selain itu ada yang lebih khas yaitu Gulo Jowo Asli yang unsurnya terbua...