Skip to main content

Posts

Showing posts from September 30, 2018

Jalan Rasa

Amit, Lur. Awan iki hawane panas tang². Nek petok panganan iki rasane urep kojo kitiran, baper turut angin. Tik glendeng ngetan–ngulon–ngalor–ngidul, ora peduli manut arus banju segoro. Sambel petis, dudo lodeh, iwak panggangan. Nurut terus, Luur.                                                                          ***         Jalan Rasa Meluruskan apa yang sudah aku tulis di atas. Dulu semasa orde baru berjaya, jenis masakan seperti dalam gambar ini tidak begitu aku sukai. Sebabnya sederhana. Aku penyuka masakan pedas, tapi bukan rasa pedas yang sukar dihilangkan. Sementara persekutuan rasa antara kuah lodeh dan ikan asap memicu rasa pedas yang jatuhnya lembut di lidah namun sungguh memilukan indra pengecap. Lidah bisa merasakan pedas hingga berjam-jam. Keparat ped...

Angin Kehidupan: Ada Tangan² Tak Terlihat.

Kering dan berdebu, musim kemarau telah masuk achir bulan September. Djumat (21/09/2018) siang. Hawa gersang dan panas mengintai, menelisik, menusuk di-sela² pertahanan setiap sepisies jang sedang melintas di djalur pantura. Senjum geli puluhan botjah semburat, serempak berlari riang, suara djedjak kaki mereka gaduh. Dua burung kenari bertatap mata hendak memadu kasih, bujar, terbang, entah ke antah berantah mana. jang djelas botjah² nakal itu tidak akan tahu. Sesekali semilir angin utara mampir mengelus lembut dan menentramkan. Sepoi² angin utara mendjadi penawar djandji gerimis jang tak kundjung datang. Pelepah pohon kelapa bergojang melambai kepada sesama, daunnja saling berebut belaian, melambai sedjauh kemampuan. Menatap tepat di udjung djalan gang jang belum terpasang papan nama. Dua ekor kutjing djantan berebut tempat kentjing kembali tenang. Njoja besar menggujur mereka dengan air comberan, dalam situasi darurat kedua kutjing djantan sepakat melaksanakan gentjatan sendjat...

Ketika Angka Bisa Saling Baku Hantam

Suasana alam kemerdekaan republik Indonesia dalam beberapa bulan kedepan akan lebih sering di isi dengan gegap gembita gelaran pesta demokrasi. Kita² ini peduli atawa tidak peduli dengan tingkah pola para badut² politikus tersebut tetap sadja dampak negatifnja akan datang djuga menghampiri ke ruang hidup kita², walaupun tanpa kita undang sekalipun. Terimo nasip, apes to! Seperti kita ketahui bersama bahwa akibat dari gelaran pesta demokrasi terkadang sangat tidak sesuai dengan asas dasar demokrasi itu sendiri, sialnja imbas dari pemilihan pemimpin itu sendiri sering kali harus ditebus dengan perpetjahan antar tetangga, kawan atawa saudara. Dampak dari perselisihan tersebut kadang hanja dianggap normal dan biasa sadja bagi para politisi. “kedjadian seperti itu sudah biasa, lagipula itu bagian dari strategi pemenangan.” Begitu jang biasa dikatakan para politisi saat memberikan keterangan kepada para pentjari warta. Kurang Badjingan apalagi hajo... Djika dalam beberapa bulan terachi...

Makan Di Rumah Hikajat Djalan Sunji.

Kedjayaan makan bersama keluarga bagi warga di desa mulai redup seiring dengan maraknja makanan tjantik ala kedai rumah makan dan restoran pada tahun² terachir ini. Piring, sendok dan mangkuk tertata rapi di dapur rumah warga, kini berdebu. Mereka adalah saksi bisu dari upaja dan gigihnja usaha ibu² di masa lalu jang memasak di rumah, aktifitas itu sudah berdjalan ber-puluh² tahun. Makanan rumahan kini sedang berada di masa sulit. Bentuk dan wudjud makanan tjantik nan gemesin lebih dipilih oleh generasi muda saat ini karena terlihat instagramabel di sosial media jang tentu sadja lebih memenuhi standart harapan versi anak muda masa kini. Makanan rumahan seolah harus menjerah pada arus djaman milenial. Matahari tampak belum sempurna, seorang lelaki dewasa maksudku lelaki budjang sedang sarapan pagi, sebelum selesai makan mingsih sempat dia mengabadikan sesi makan lauk Tahu bumbu ketjap dan mengirim pesan gambar tersebut ke salah satu rekan bedugalnja. Di sudut djalan jang lain ta...