Kabupaten kelahiran ku Lamongan, perempuan memang punya kekuatan secara tradisional. Kuatnya peran perempuan ini lebih banyak terkait adat dan tradisi, terutama pernikahan. Misalnya, dalam tradisi lamaran, pihak perempuanlah yang melamar laki-laki. Padahal di tempat lain justru sebaliknya, perempuan yang dilamar. Dikampung kami, Paciran begitu pula di daerah lain di Lamongan, perempuan mengubah posisinya lebih aktif, bukan pasif. (melamar bukan dilamar, bahasa sekarang mungkin agresif, meong). Tradisi lamaran oleh pihak perempuan ini biasanya disertai dua jajanan khas, Gemblong dan Wingko. Gemblong terbuat dari bahan ketan yang di tumbuk sampai halus hingga mencapai tekstur yang kenyal dan lengket, rasanya gurih. Adapun Wingko terbuat dari bahan Beras dan Kelapa, cara membuatnya dengan dipanggang, Rasanya manis. Ukuran satu Wingko selebar piring makan atau bahkan lebih. Dari pengetahuan itu rasa penasaranku mulai timbul mengenai asal-usul tradisi adat lamaran...