Skip to main content

Ziarah Sinyal Wi-Fi

Wi-Fi™



Media sosial adalah media online wadah tentang berbagi harapan, pengalaman, membangun kerjasama, kritik sosial, media belajar, menuangkan gagasan, memperluas persahabatan, menjalin pertalian kasih, dan menebar bola panas demi revolusi, reformasi, atau kudeta, Oops!. Karena media sosial bersifat terbuka untuk umum maka tidak jarang muncul dampak negatif, walaupun begitu efek positif dari sosial media lebih besar porsinya daripada sisi negatif.



Sementara itu penduduk bumi yang memakai media sosial saat ini berjumlah lebih dari 2,3 miliar. Indonesia menduduki urutan ke-empat pengguna Facebook dan ketiga pengguna Twitter. Hal tersebut merupakan data dari Digital in tahun 2016. (Jangan dihitung lagi karena setiap orang yang berani memaparkan soal hitungan-hitungan harus berani untuk tidak diperhitungkan, itu kalau memaparkan data yang salah. Jika memaparkan data yang benar, anda akan diperdagangkan dengan merek akuntan.) 😁



Suka atau tidak suka, fenomena sosial media menjebak generasi muda untuk selalu aktif di dunia maya, dan pasif didunia nyata. Imbas dari gejolak perubahan tersebut sampai masuk ke kampung-kampung terpencil. Dengan penghasilan yang dibawah rata-rata para generasi muda di kampung-kampung ini memutar otak dan tenaga dalam Rawarontek, hanya untuk mendapatkan akses internet dengan murah meriah alias gratis. Strategi yang jamak digunakan adalah mendatangi warung kopi yang sudah menyediakan fasilitas Wi-Fi secara cuma-cuma. Dalam bahasa yang lebih keren istilah ini saya sebut Ziarah Sinyal Wi-Fi. (Kapan kapokmu.) ✌



Sebelum kita lanjut ke cerita ada baiknya kita belajar lebih mengenal si penemu teknologi Wi-Fi adalah mbah Victor Hayes
(lahir 31 Juli 1941 Surabaya, Hindia Belanda. Indonesia belum merdeka.) adalah Seorang Insinyur Belanda dan Peneliti Senior di Universitas Teknik Delft, Delft, Belanda. Ia berperan dalam membangun dan memimpin Kelompok Kerja Spesifikasi IEEE 802.11 Standar Wireless Local Area Networks, Sehingga Ia dijuluki sebagai Bapak Wi-Fi. Jika anda masih penasaran dengan beliau alangkah baiknya saudara datang ke rumahnya mbah google sambil bawa gula pasir dua kilo, niscaya saudara akan mendapatkan jawaban yang membingungkan. Ok kita lanjut ke topik.



Dalam perkembangannya kini para jamaah Wi-Fi tersebut mulai mencari akses internet yang lebih cepat. Dan itu artinya pilihan nongkrong di warung kopi tidak hanya asal ada koneksi internet, namun akan berganti kepada warung kopi yang punya fasilitas Wi-Fi tercepat dalam koneksi internet. Maklum saja akselerasi koneksi dengan kecepatan tinggi yang prima dan stabil tentu lebih menjanjikan dalam mendapatkan informasi gosip terbaru antara Ayu Tinting dengan Raffi Ahmad, juga membuka peluang kesempatan streaming video yang penuh berkah dengan berita pencemaran limbah B3 yang terjadi di kawasan laut kecamatan Paciran, Oops.



Alih-alih nongkrong sambil saling bercengkrama di warung kopi para jamaah Wi-Fi lebih fokus pada layar smartphone masing-masing hingga lupa minum kopi sebagai landasan dasar saat pamit keluar dari rumah. Itu masih belum seberapa ada yang lebih berbahaya lagi saudara-saudara, Beberapa jamaah Wi-Fi ini kadang sampai lupa merokok, hal ini tentu akan sangat merugikan industri rokok nasional, coba sampean bayangkan kalau ini terjadi pada seluruh jamaah Wi-Fi, bisa-bisa rokok tidak laku dengan otomatis hukum ekonomi berjalan PHK massal tak bisa dihindari, sudah tentu akan menambah jumlah pengangguran dan orang miskin baru, ketika pabrik rokok kolaps, negara terancam tak mendapatkan pendapatan pajak dari cukai rokok. Alhasil bu Sri Mulyani akan memotong anggaran lebih besar hanya karena imbas dari efek Wi-Fi warung kopi. (Pok rokok'an sek cah mundak ketabrak kapal.) 😁



Namun satu yang pasti. Aku tak bisa membayangkan jika Wi-Fi menghilang dari dunia. Karena Wi-Fi, saya bisa tahu bahwa ada begitu banyak hal-hal indah didunia ini yang tak bisa tergantikan.



Salam Wi-Fi.

Comments

Popular posts from this blog

Makanan dan Minuman Desa Paciran Yang Terkenal

Makanan dan Minuman desa Paciran  Yang Terkenal - Paciran merupakan sebuah desa di kabupaten Lamongan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Secara geografisnya Desa Paciran ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Panceng Gresik, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Solokuro dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brondong, desa Paciran ini bisa di katakan sentra pariwisata dari kabupaten Lamongan, karena di daerah ini terdapat banyak objek pariwisata. Anda bisa lihat threadnya tentang objek pariwisata di daerah Lamongan   disini , sesuai dengan judul diatas thread ini membahas tentang Paciran Yang Terkenal dengan Makanan dan Minuman Khas Paciran. Mengenai makanan dan minuman khas yang ada di desa Paciran ini, yang sudah di kenal meluas di sepanjang daerah Pantura  adalah Legen, Enthal (siwalan), Dawet Enthal dan Jumbrek. Selain itu ada yang lebih khas yaitu Gulo Jowo Asli yang unsurnya terbua...

Cukup Mendapat Sinar Matahari

Hey... boleh minta waktunya, Bila tidak keberatan aku akan menuliskannya. Bila keberatan kau boleh ambil gerobak lalu coba kau dorong saja beban mu itu. Sudah baca saja dan lagi anda harus membacanya sendiri, membaca tulisan ini tidak boleh diwakilkan. Kali ini aku menulis tentang pembentukan dasar dasar kebahagiaan, dan itu dimulai dari membahas soal Cinta. Cinta tak lebih seperti sebatang Rokok, jika kau kata aku berlebihan perihal cinta, semua itu disebabkan karena cintalah yang membangun semuanya dari dasar. Sementara Rokok ia tidak berdaya manfaat jika tidak ada api, pertanyaannya, apa kau bisa merokok tanpa api?. lantas apa kau bisa mencintai jika tanpa api?. Rokok... mau merokok lagi, buang, buang saja, lagipula sumber api pusatnya nun jauh di negeri Api. Mungkin belum tuntas kau berjalan sampai di negeri Api, hayalanmu untuk menghisap rokok dengan syahdu nan nikmat tiada tara bisa jadi hanya tinggal hayalan, dan Rokok mu bisa jadi pula telah tinggal kenangan kisa...

Dilema Nelayan Tradisional

Dahulu nelayan rajungan di desa ku masih memakai jaring Brentek, jaring Brentek ini adalah jaring khusus untuk menangkap rajungan, meskipun khusus untuk menangkap rajungan sering kali ikan Pari, cumi-cumi, dan ikan lainnya juga ikut kena jaring Brentek ini, meskipun yang di harapkan mendapat Rajungan dan yang paling membahagiakan adalah ketika mendapatkan ikan mermang (Hiu) maklum saja harga sirip ikan hiu sangat mahal bisa sampai jutaan rupiah. Para nelayan akan berangkat siang hari untuk memasang jaring di tengah lautan, (ya iyalah masak masang jaring Brentek di depan gerbang asrama putri, iya kalau yang kecantol itu santriwati, lah kalau yang menyerang wak kaji bisa-bisa di sunat lagi sama wak kaji. subkhanawwoh! :-) ) jaring yang sudah di pasang di tengah lautan itu akan di tinggal untuk di tarik kembali keesokan harinya sudah barang tentu ada penanda pada jaring berupa bendera dari plastik kresek berwarna terang di ikatkan pada bambu dengan pelampung dan ada pemberat batu ...