Hey... boleh minta waktunya, Bila tidak keberatan aku akan menuliskannya. Bila keberatan kau boleh ambil gerobak lalu coba kau dorong saja beban mu itu. Sudah baca saja dan lagi anda harus membacanya sendiri, membaca tulisan ini tidak boleh diwakilkan.
Kali ini aku menulis tentang pembentukan dasar dasar kebahagiaan, dan itu dimulai dari membahas soal Cinta. Cinta tak lebih seperti sebatang Rokok, jika kau kata aku berlebihan perihal cinta, semua itu disebabkan karena cintalah yang membangun semuanya dari dasar. Sementara Rokok ia tidak berdaya manfaat jika tidak ada api, pertanyaannya, apa kau bisa merokok tanpa api?. lantas apa kau bisa mencintai jika tanpa api?. Rokok... mau merokok lagi, buang, buang saja, lagipula sumber api pusatnya nun jauh di negeri Api.
Mungkin belum tuntas kau berjalan sampai di negeri Api, hayalanmu untuk menghisap rokok dengan syahdu nan nikmat tiada tara bisa jadi hanya tinggal hayalan, dan Rokok mu bisa jadi pula telah tinggal kenangan kisanak (huuh...serem). Itupun jika sumber Apinya masih menyala, kau dan aku tahu, bahwa negara Api telah diserang oleh seluruh gabungan negara yang meliputi berbagai elemen, tak ada jaminan api masih menyala disana. Buang, buang saja.
Seperti Gigitan Nyamuk, Merokok juga mesti dihisap dengan tuntas meski nyawa taruhannya, ia tak lagi bisa di intimidasi dengan propaganda sinis meskipun ultimatum itu didapat langsung dari pasangan hati. Begitu juga bila Cinta tanpa Api, ia tak lebih seperti rokok yang dihisap sarinya kemudian asap dan putungnya dibuang cuma-cuma. Sungguh Nikmat itu tidak lebih dari kepanjangan tangan dari kesewenang wenangan. Kau tahu kisanak Itu adalah bentuk kejahatan yang terbungkus oleh retorika kebahagiaan dan hampir-hampir semuanya setuju dengan kejahatan itu.
Sebenarnya masih banyak bentuk kejahatan yang lain, aku hanya memusatkan perhatian pada kejahatan yang membahagiakan hati. Kau boleh membungkus kejahatan itu dengan kalimat suci, mulia, murni dan sebutan menghibur lainnya, kau diperbolehkan dan itu adalah hak alamiah.
Boleh jadi saat ini aku sedang Sintin yang kebetulan celaka. Seperti apa yang diketahui semua orang, dan apa yang jelas bagi akal seseorang.
Comments
Post a Comment